Bagi Anda yang tinggal di Jakarta pasti pernah berkunjung ke Stasiun Jakarta Kota atau sekedar lewat didepannya saja. Stasiun Jakarta Kota merupakan peninggalan sejarah Belanda yang terkenal juga dengan sebutan Stasiun Beos pada era 1980-an. Stasiun Jakarta Kota telah beroperasi sejak 1873 sebagai jalur kereta api pertama Batavia-Buitenzorg (Jakarta-Bogor). Stasiun Jakarta Kota dekat dengan lokasi Kota Tua dan masuk dalam cagar budaya yang wajib dilindungi.
Stasiun Jakarta Kota dirancang oleh seorang arsitek kelahiran Tulungagung, Frans Johan Lowrens Ghijsels. Desain stasiun ini mengkombinasikan struktur dan teknik modern barat ‘Art Deco’ dengan bentuk tradisional. Kala itu stasiun Jakarta Kota dijuluki ‘Het Indishe Bouwen’ atau ‘Gedung Hindia’.
Nama lain Stasiun Jakarta Kota adalah Stasiun Beos yang merupakan singkatan dari Bataviasche Ooster Spoorweg Maattschapij(Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur). Kata Beos juga ada yang menyebutnya Batavia En Omstreken (Batavia dan sekitarnya). Kala itu Stasiun Jakarta Kota menjadi penghubung stasiun lain di sekitar Batavia seperti Buitenzorg (Bogor), Bekassie (Bekasi), Parijs van Java (Bandung), Karavam (Karawang).
Stasiun ini awalnya memiliki dua belas jalur kereta api dengan jalur 4 dan 5 sebagai sepur lurus jalur ganda dari dan ke arah Kampung Bandan Bawah-Pasar Senen-Jatinegara, jalur 8 dan 9 sebagai sepur lurus jalur ganda dari dan ke arah Kampung Bandan atas-Tanjung Priuk, serta jalur 11 dan 12 sebagai sepur lurus jalur ganda layang dari dan ke arah Gambir-Manggarai. Namun, saat ini jalur 1 sudah ditutup karena peron di sekitarnya sedang direnovasi untuk nantinya akan digunakan sebagai ruang tunggu penumpang beberapa kereta api jarak jauh dan menengah yang pelayanan rutenya berterminus di stasiun ini. Di sebelah timur laut stasiun ini terdapat dipo kereta yang terhubung langsung dengan jalur 10.
Meski bentuk bangunan Stasiun Jakarta Kota masih sama seperti puluhan tahun lalu. Namun sebenarnya, stasiun ini telah mengalami beberapa kali pemugaran untuk memelihara bangunan tua dari kerapuhan.Pihak pengelola juga menambahkan beragam fasilitas modern di dalamnya seperti restoran, kedai kopi, toko, toilet bersih, mushola dan lainnya di stasiun kebanggaan Jakarta ini.
Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, Anda sesekali harus mengunjungi Stasiun Jakarta Kota atau hanya lewat di depannya. Stasiun Jakarta Kota adalah bangunan peninggalan Belanda yang juga dikenal sebagai Stasiun Beos pada 1980-an. Stasiun Jakarta Kota telah beroperasi sejak 1873 sebagai jalur kereta api Batavia-Buitenzorg (Jakarta-Bogor).
Stasiun Jakarta Kota dirancang oleh seorang arsitek kelahiran Tulungagung, yang bernama Frans Johan Lowrens Ghijsels. Desain stasiun ini menggabungkan struktur dan teknik modern barat ‘Art Deco’ dengan bentuk tradisional pada jamannya. Nama lain untuk Stasiun Jakarta Kota adalah Stasiun Beos yang merupakan singkatan dari Bataviasche Ooster Spoorweg Maattschapij (Transportasi Kereta Api Batavia Timur). Kata Beos juga menyebutnya Batavia En Omstreken (Batavia dan sekitarnya). Pada saat itu Stasiun Jakarta Kota adalah pusat untuk stasiun lain di sekitar Batavia seperti Buitenzorg (Bogor), Bekassie (Bekasi), Parijs van Java (Bandung), Karavam (Karawang).
Stasiun ini awalnya memiliki dua belas jalur kereta dengan jalur 4 dan 5 sebagai jalur ganda jalur lurus ke dan dari Kampung Bandan Bawah-Pasar Senen-Jatinegara, jalur 8 dan 9 sebagai jalur ganda garis lurus ke dan dari Kampung Bandan Atas-Tanjung Priuk, serta garis 11 dan 12 sebagai garis lurus di sepanjang jalan layang ganda ke dan dari Gambir-Manggarai. Namun, pada saat ini jalur 1 telah ditutup karena platform di sekitarnya sedang direnovasi untuk kemudian digunakan sebagai ruang tunggu untuk beberapa kereta jarak jauh dan menengah yang layanan rutenya berlanjut di stasiun ini. Di timur laut stasiun ini terdapat stasiun kereta api yang terhubung langsung ke jalur 10.
Meskipun bentuk Stasiun Jakarta Kota masih sama seperti puluhan tahun yang lalu. Namun sebenarnya, stasiun ini telah beberapa kali direnovasi untuk menjaga bangunan tua dari kerapuhan. Manajemen juga menambahkan berbagai fasilitas modern di dalamnya seperti restoran, kedai kopi, toko, toilet bersih, ruang sholat dan lain-lain di stasiun kebanggaan Jakarta ini.
Dan fakta unik lainnya adalah stsaiun ini menyandang gelar stasiun terbisar di DKI Jakarta dan masuk nominasi 10 Stasiun terbesar di dunia menurut medi online luar negeri. Keren kan guys itulah sedikit sejarah dan fakta unik dari Stasiun Terbesar di DKI Jakarta ini, jika kamu ingin mengunjungi stasiun ini caranya