Kereta api merupakan transportasi yang banyak banget digunakan oleh masyarakat saat berpergian jarak jauh maupun dekat. Kendaraan yang ada sedari zaman penjajahan ini ternyata banyak macamnya. Siapa sangka kereta panjang dengan bunyi bel khasnya saat hendak melaju.
Kalau selama ini yang kita tau kan kereta api ya seperti itu bentuknya dengan beragam namanya. Kira-kira nih, sempat terlintas tidak di pikiran, kenapa ya nama kereta nya begini atau begitu? Kalau diperhatikan nih ya, ada beberapa nama kereta api yang namanya berupa nama gunung, seperti Argo Bromo.
Nah kira-kira dari mana sih, atau asal usul nama kereta api tuh bagaimana sih ceritanya?
Oke-oke, kali ini mimin tiketkai akan berbagi informasi terkait penamaan nama-nama kereta api berdasarkan A,B,C,D.
Dimulai dari :
1. Berdasarkan Nama Hewan
Nama hewan ? Memang ada ya kereta yang berdasarkan nama hewan? Eits, ada dong. Hewan bukan cuma kucing, sapi loh ya 😀
Seperti KA Turangga yang berarti Kuda, Harina yang berarti Kijang, Tasaka yang berarti Naga, Sancaka yang berarti Ular, Gumarang yang berarti kuda (juha), Lodaya yang berarti macan dan juga Dwipangga yang berarti Gajah.
Buat yang berpergian ke Jogjakarta dari Jakarta dan sebaliknya udah pasti pernah dong naik kereta Taksaka. Kereta taksaka, kereta yang melayani lintas Yogyakarta-Gambir ini beroperasi sebanyak dua kali perjalanan dan menempuh waktu 7,5 jam.
Kalau kereta Turangga, dia melayani lintas Surabaya Gubeng-Gambir dengan lewat Tasikmalaya-Bandung dan sebaliknya.
Kereta Sancaka, melayani lintas Surabaya Gubeng-Jogjakarta. Nama Sancaka ini diambil dari nama sosok ratu ular sanca yang pengayom dan dapat bertahan di segala keadaan. Mungkin harapannya, kereta sancaka bisa tetap bertahan dimanapun.
Kereta Gumarang, melayani lintas Surabaya Pasar Turi-Pasar Senin dan sebaliknya. Sedangkan kereta Lodaya , melayani lintas Solo Balapan-Bandung dan sebaliknya. Kereta ini melakukan perjalanan sebanyak dua kali dalam satu perjalanan pulang dan pergi.
Terakhir Kereta Dwipangga, kereta yang melayani lintas Solo Balapan-Gambir.
2. Berdasarkan Nama Gunung
Nah kalau berdasrkan nama Gunung tentu sudah pasti tau lah ya nama kereta nya apa. Seperti Argo Bromo, Argo Lawu. Apalagi ya kira-kira? Coba ayo tebak..
Selain dua argo yang sudah disebut diatas, ada nama-nama kereta yang masuk dalam kategori berdasarkan nama gunung, diantaranya ada Argo Muria, KA Krakatau, Argo Parahyangan,Malabar, Ciremai. Nah untuk nama-nama kereta yang tidak diberi nama Argo itu tandanya bukan termasuk kereta eksekutif.
Argo Bromo, kereta yang melayani lintas Surabaya, Semarang , Pekalongan, Cirebon, Gambir dan memakan 9 jam perjalanan, cukup cepat dan nyaman.
Argo Lawu, kereta yang melayani lintas Solo Balapan-Gambir dan sebaliknya.
Argo muria, kereta yang melayani lintas Semarang Tawang-Gambir dan sebaliknya. Argo Parahyangan, kereta yang melayani lintas Kiaracondong-Bandung-Gambir dan sebaliknya.
KA Krakatau , kereta yang melayani lintas Blitar-Merak dan sebaliknya. Dan yang terakhir ada kereta Malabar, dimana kereta ini melayani lintas Pasar Senen-Malang lewat Bandung-Tasikmalaya-Kroya-Blitar dan sebalikny.
3. Berdasarkan Nama Sungai
Kalau yan sebelumnya Gunung, kali ini berdasarkan nama Sungai nih. Uniq bukan? Apa aja sih kereta yang berdasrkan nama sungai? Ada KA Progo, KA Brantas, KA Logawa,Serayu, KA Bengawan, KA Bogowonto, KA Gajahwong.
KA Progo, melayani lintas Lempuyangan-Pasar Senen dan sebaliknya. KA Brantas, melayani lintas Blitar-Pasar Senen lewat Semarang Tawang dan sebaliknya.
KA Logawa, melayani lintas Purwokerto-Jember lewat Surabaya Gubeng dan sebaliknya. Serayu, melayani lintas Purwokerto-Pasar Senen melewati Kroya/Kiaracondong dan sebaliknya.
KA Bengawan, melayani lintas Purwosari-Lempuyangan-Pasar Senen dan sebaliknya. KA Bogowonto, melayani lintas Lempuyangan-Pasar Senen dan sebaliknya. Dan yang terakhir KA Gajahwong juga melayani lintas Lempuyangan-Pasar Senen, hanya saja jadwal keberangkatan kereta api ini berbeda degan kereta api Bogowonto.
4. Berdasarkan Sejarah Daerah yang Dilewati
Ternyata nama kereta api di Indonesia juga ada yang turut diambil dari sejarah daerah yang dilewati. Seperti KA Tawangalun dan KA Sritanjung, yang diambil dari legenda rakyat Banyuwangi, Kertajaya yang merupakan raja di Kerajaan Kediri, KA Gajayana yang merupakan kerajaan di Kota Malang, KA Kahuripan yaitu nama ibukota Kerajaan Airlangga, KA Tegalarum yang merupakan situs makam Amangkurat.
KA Tawangalun, kereta yang melayani lintas Ketapang-Malang-Kotalama dan sebaliknya. Kereta api ini merupakan satu-satunya kereta api yang melayani lintas ini. KA Sritanjung, melayani lintas Ketapang-Lempuyangan dan sebaliknya. Nama ini diambil dari Sri Tanjung, nama tokoh dalam cerita rakyat Banyuwangi.
KA Kertajaya, malayani lintas Surabaya Pasarturi-Pasar Senen dan sebaliknya. KA Gajayana melayani lintas Malang-Gambir lewat Blitar-Jogjakarta-Purwokerto dan sebaliknya. KA Kahuripan melayani lintas Kiaracondong-Blitar dan sebaliknya. KA Tegalarum melayani lintas Semarang-Jakarta.
5. Berdasarkan Nama Populer dari Masa Lalu
Nama kereta api di Indonesia rupanya juga diambil berdasar nama tokoh populer dari Masa Lampau, Yakni KA Aji Saka, KA Joko Tingkir, KA Kalijaga, KA Kian Santang.
KA Aji Saka ini meminjam dari rangkaian KA Progo. Kereta ini berhenti di Stasiun Lempuyangan, Stasiun Tugu, Stasiun Wates, Stasiun Jenar an Stasiun Kutoarjo. KA Joko Tingkir melayani lintas Purwosari-Pasar Senen dan sebaliknya.
KA Kalijaga, KA ini merupakan KA pengganti KA Pandanwangi serta KA Banyubiru yang sudah usur. Kereta ini berelasi Purwosari-Pasar Senen dan berhenti di Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Brumbung, Stasiun Kedungjati, Stasiun Gundih, Stasiun Salem, dan Stasiun Solo Balapan. Dan yang terakhir, KA Kian Santang. Kereta ini meminjam rangkaian KA Kahuripan yang tidak beroperasi di siang hari.
Begitulah asal usul penamaan nama-nama kereta yang para traveller pernah naiki. Ternyata nama kereta itu bukan sembarangan ngasih nama ya 😀 Ada usul-usulnya juga. Wawasan tambahan banget nih!
Memang benar, moda transportasi kereta api ini sangat cocok buat liburan selain kendaraan pribadi. Bisa menikmati pemandangan dijalan, bertemu dengan orang baru disamping dan juga didepan (ini sih biasanya yang kereta ekonomi gitu sih ya yang ada penumpang didepannya kita 😀 ). Selain itu, naik kereta api juga tiak terlalu mahal, apalagi sekarang banyak jenis kereta api yang semakin bagus dan nyaman.
Zaman yang makin canggih juga membuat para develop diluar sana membuat produk yang praktis, memudahkan kita sebagai masyarakat, terutama yang suka banget berpergian dengan kereta api. Gak perlu lagi repot-repot pergi ke stasiun cuma buat beli tiket kereta api, apalgi kalau rumahnya jauh mager banget pasti yaaa…
Nah, sekarang ada aplikasi Tiketkai nih yang bisa memudahkan kita untuk reservasi tiket kereta api dan tentu harga tiket kereta api nya juga murah. Selain mudah, murah dan bisa dilakukan secara online, tiketkai juga aplikasi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan kalian buat beli tiket kereta api online. Pastikan H-30 keberangkatan ya untuk reservasinya.
Belum coba dan punya aplikasinya? Unduh sekarang juga aplikasi “Tiketkai” di playstore kamu 🙂
Kata Kunci Populer:
- nama stasiun binatang